Jumat, 27 Maret 2015

Pemasaran keripik Pangsit

I.    PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

      Produk jenis makanan merupakan salah satu produk yang tak lekang oleh waktu, baik dulu sekarang, maupun esok produk ini tetap dibutuhkan karena memamng sudah menjadi hasrat manusia untuk membutuhkan asupan nutrisi, terutama dari makanan, Anonymus(2011).
      Dalam bisnis produk makanan yang paling berpeluang tinggi untuk dikembangkan dan di pasarkan pada area lingkup yang luas adalah makan ringan. Produk ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan produk makanan lain. Makanan ringan atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan snack / jajanan biasanya berbentuk barang kering yang ringan dan dapat dikemas dengan berbagai bentuk wadah yang menarik, entah plastik maupun kertas yang dapat dihias dengan berbagai desain produk yang menarik. Plastik dan kertas juga bahan yang mudah didapat dan murah dipasaran, sehingga dapat menekan pengeluaran dalam proses produksi, Anonymus (2011).
      Makanan berbasis gandum atau tepung terigu telah menjadi makanan pokok banyak negara. Ketersediaannya yang melimpah di pasaran dunia, proteinnya yang tinggi, harganya yang relatif tidak mahal dan pengolahannya yang praktis dan mudah telah menjadikan makanan berbasis tepung terigu merambah cepat ke berbagai negara. Di dalam tepung terigu terdapat Gluten , yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung tepung lainnya. Gluten adalah suatu senyawa pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang diperlukan dalam pembuatan roti agar dapat mengembang dengan baik, yang dapat menentukan kekenyalan mie serta berperan dalam pembuatan kulit pangsit supaya tidak mudah robek, Anonymus (2011).
      Pangsit kering atau juga di sebut pangsit goreng mrupakan salah satu makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama. Makanan ringan ini akrap dijadikan tambahan pada bakso malang yang menambah kenikmatan saat memakannya. Selain sebagai tambahan untuk bakso pangsit juga bisa dijadikan camilan nikmat yang dinikmati bersama sama maupun dinikmati sendiri. ( Anonymus 2011 )
      Salah satu kelebihan  pangsit goreng yaitu dapat dijadikan camilan ringan dapat bertahan lebih lama sehingga dapat di pasarkan ke wilayah pada area yang luas. Sifat ringan dan tidak terlalu mengenyangkan di perut membuat produk ini dapat di konsumsi dalam jumlah yang banyak dan membuat seseorang ketagihan sehingga jika kita dapat  menjalankan bisnis ini dengan strategi bisness plan yang benar dapat  raup untung yang besar dalam jangka waktu yang lama, Anonymus(2011).

1.2      Tujuan

      Tujuan dari Kuliah Kerja Profesi ini yaitu :
1.    Mengidentifikasi macam-macam Fungsi Pemasaran Produk Makanan Ringan di UD. Uber Jaya Desa Batang – batang Kabupaten Sumenep.
2.    Mengidentifikasi Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran yang ada di UD. Uber Jaya Desa Batang – batang Kabupaten Sumenep.
3.    Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan cara mengatasi dalam pemasaran Produk Makanan Ringan di UD. Uber Jaya Desa Batang – batang Kabupaten Sumenep.

1.3      Manfaat

      Manfaat yang diharapkan pada Kuliah Kerja Profesi ini adalah sebagai berikut :
1.    Bagi Penulis, sebagai media latihan untuk mengembangkan kemampuan/ wawasan dan disiplin ilmu dalam bidang pemasaran dan memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri dalam berprilaku profesional dalam lingkungan kerja.
2.    Bagi Home Industri, Kegiatan Kuliah kerja Profesi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa masukan pemikiran yang bergunabagi pihak perusahaan.
3.    Bagi Perguruan Tinggi, Membina dan meningkatkan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan dunia Home Industri dan Perusahaan.



















II.            TINJAUAN PUSTAKA

2.1      Pengertian Pemasaran

      Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran ( Radiosunu, 1986 ). Menurut Kotler ( 1997 ) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan usahakan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan yang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan seseorang atau kelompok.
      Menurut Stanton (1993) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan pada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
       Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing – masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan melalui proses menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Selain itu pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yanglainnya, yang ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasakepada pembeli secara individu maupun kelompok pembeli.Kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber dari perusahaan, peraturan – peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.
      Definisi pemasaran tersebut bisa dibagi menjadi :
1.   Kebutuhan ( Needs )
2.   Keinginan ( Wants )
3.   Produk ( Product )
4.   Nilai ( Value )
5.   Kepuasan ( Satisfuction )
6.   Kualitas ( Quality )
7.   Pertukaran ( Exchange )
8.   Transaksi ( Transaction )
9.   Hubungan ( Relathionship )
10.   Pasar ( Market )
      Dalam menjalankan kegiatan pemasarannya suatu perusahaan melakukan pengkoordinasian agar tujuan dan sasaran yang diharapkan dalam bidang pemasaran khususnya dan perusahaan umumnya dapat tercapai secara efektif dan efisien.Pengkoordinasian yang dapat menciptakan sinergi dilakukan dengan manajemen yang baik, yang dikenal istilah manajemen pemasaran.

2.2      Fungsi Pemasaran

      Fungsi pemasaran ditujukan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen dengan melakukan tindakan atau perlakuan terhadap barang tersebut. Secara teoritis, fungsi – fungsi pemasaran dapat digolongkan dalam tiga golongan antara lain ( Limbong, 1985 ) :
2.2.1 Fungsi Pertukaran ( Exchange Function )
     Fungsi Pertukaran merupakan kegiatan untuk memperlancar pemindahan hak milik atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Adapun fungsi pertukaran itu terdiri dari atas fungsi penjualan dan pembelian.
a.    Penjualan
      Sasaran penjualan adalah mengalihkan barang – barang kepada pihak pembeli dengan harga yang memuaskan.
b.    Pembelian
Pembelian terdiri dari sejumlah kegiatan, antara lain :
1.    Penentuan macam, jumlah, dan kualitas dari barang yang akan dibeli.
2.    Mencari sumber penawaran dan pengumpulan barang.
3.    Penentuan tempat dari sumber – sumber penawaran.
4.    Mengetahui keadaan pasar baik mengenai persediaan barang, harga, macam barang serta barang subtitusinya.
5.    Merundingkan syarat – syarat pembelian mencakup keterangan mengenai macam, jumlah, dan kualitas barang yang dikehendaki dan tanggal penyerahan.
6.    Pemindahan hak milik, para pembeli menerima barang darinpihak penjual dan memilikinya.
2.2.2    Fungsi Fisik( Physical Function )
      Fungsi Fisik  adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, kegunaan bentuk, dan kegunaan waktu. Adapun fungsi fisik meliputi fungsi penyimpanan, fungsi pengolahan, fungsi pengangkutan.
a.    Fungsi Pengangkutan
      Pengangkutan berarti bergeraknya atau perpindahan barang – barang dari tempat produksi atau tempat penjualan ke tempat – tempat dimana barang – barang tersebut akan dipakai. Dengan demikian fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Apabila pengangkutan ini dilakukan tepat waktunya maka fungsi ini akan menciptakan kegunaan waktu atas barang dagangan.
b.    Fungsi Pengolahan
      Fungsi pengolahan merupakan kegiatan strategis yang menambah nilai dalam mata rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Sasaran-sasaran ini dicapai dengan merancang dan mengoperasikan kegiatan pengolahan yang hemat biaya atau dengan meragamkan produk. Fungsi teknis pengolahan seharusnya  dipandang dari perspektif strategis tersebut. Dengan demikian manfaat agroindustri adalah merubah bentuk dari satu jenis produk menjadi bentuk yang lain sesuai dengan keinginan konsumen, terjadinya perubahan fungsi waktu, yang tadinya komoditas pertanian yang perishable menjadi tahan  disimpan lebih lama, dan meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri, sehingga meningkatkan harga dan nilai tambah.
c.    Fungsi Penyimpanan
      Penyimpanan berarti menahan barang – barang selama jangka waktu antara yang dihasilkan atau diterima sampai dengan jual.Dengan demikian penyimpanan menciptakan kegunaan waktu, disamping bertedensi meratakan harga.
2.2.3    Fungsi Fasilitas ( Facillitating Function )
      Fungsi Fasilitas merupakan semua tindakan yang memperlancar kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen.Fungsi Fasilitas terdiri atas empat fungsi yaitu Fungsi Pembiayaan, Fungsi Menanggung Resiko, Fungsi Informasi Pasar, Fungsi Standarisasi.

a.    Pembiayaan
      Pembiayaan berarti mencari dan mengurus  modal uang yang berkaitan dengan transaksi – transaksi dalam barang dari sektor produksi sampai sektor konsumsi. Pembiayaan dan menanggung resiko merupakan fungsi umum dan penyerta dari semua kegiatan pemasaran bahkan mempunyai aplikasi penting dalam pemasaran.

b.    Menanggung Resiko
      Resiko dapat diartikan sebagai ketidak pastian dalam hubungannya dengan ongkos, kerugian, atau kerusakan. Dalam hasil pertanian dijumpai resiko –resiko yang berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokkan kedalam :
1.    Resiko yang timbul karena sifat produk.
2.    Resiko karena perubahan kondisi pasar.
3.    Resiko karen kausa alamiah, manusia dan pemerintah.

c.    Informasi Pasar
      Fungsi informasi Pasar mencakup tindakan – tindakan seperti berikut :
1.    Pengumpulan Informasi ( fakta – fakta dan gejala – gejala yang timbul sekitar arus barang di masyarakat ).
2.    Komunikasi ( Penyampaian dan Penyebaran ) informasi kepada pihak yang membutuhkan.
3.    Penafsiran secara hati – hati atas informasi sehubungan dengan problema – problema yang dipecahkan oleh pihak yang bersangkutan.
4.    Pengambilan Keputusan sesuai dengan rencana dan kebijakan usahatani, badan atau orang yang bersangkutan.

d.    Standarisasi dan Grading
      Standarisasi dan Grading berarti penentuan atau penetapan Standard golongan ( kelas atau derajat ) untuk barang – barang. Standard adalah suatu ukuran atau ketentuan mutu yang diterima oleh umum sebagai suatu yang mempunyai nilai tetap.Suatu standard ditentukan atas dasar ciri – ciri produk yang dapat berpengaruh pada nilai komersil daripada barang.Ciri – ciri yang dimaksud dapat berupa ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air, kandungan unsur – unsur kimia dan lain – lain.Grading berarti memilih barang untuk dimasukkan kedalam kelas atau derajat yang telah ditetapkan dengan jalan standarisasi.Standarisasi dan Grading mendatangkan penghematan dalam penyaluran fisik karena dapat melindungi barang dagangan yang berada dalam perpindahan terhadap kerusakan, disamping mengurangi ongkos dengan adanya penghematan biaya pengangkutan dan penyimpanan.

2.3      Lembaga Pemasaran

      Lembaga pemasaran adalah pihak yang menjalankan fungsi-fungsi pemasaran.Lembaga ini dapat terdiri dari perorangan atau pun kelompok.Di mana masing-masing lembaga pemasaran tersebut dapat menjalanjan salah satu atau pun beberapa tugas sekaligus. Hadisaputra (1997), membedakan lembaga pemsaran berdasarkan tugas dan jasa yang dilakukannya, yaitu:
1.    Pedagang pengumpul, yaitu orang atau kelompok yang mengumpulkan hasil pertanian langsung dari desa.
2.    Pedagang distribusi yaitu orang yang menjual barang-barang hasil pertanian yang telah dikumpulkan dari pengecer ke konsumen. Pedangantersebut juga melaksanakan pengangkutan, penyimpanan, penglahan, persiapan, dan juga sering dianggap sebagai spekulator atau stabilisator.
3.    Pembungkus dan pengolahan, yaitu orang yang mengubah bentuk dari hasil pertanian agar mudah dijual dan memenuhi keinginan pembeli.
4.    Komisioner, yaitu orang yang tugasnya menadakan pembelian atau pun penjualan atas nama pihak lain.
5.    Perantara, yaitu orang yang menghubungkan antara penjual dengan pembeli namun tidak melakukan transaksi jual beli.
6.    Pelelang, yaitu orang yang bertugas untuk memepertemukan antara penjual dengan pembeli pada tempat dan waktu tertentu serta menjadi penghubung dalam transsaksi beli.
7.    Pengecer, yaitu orang yang menyediakan barang dalam bentuk, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan keinginan konsumen.
      Swasata (2002) menggolongkan lembaga pemasaran, sebagai berikut:
a.    Pedagang perantara,meliputi:
1.    Produsen, sebagai pembuat dan penyalur
2.    Pedangan besar, sebagai penjual barang dalam partai besar
3.    Pengecer, sebagai penjual barang kepada konsumen
b.    Perantara agen, yaitu lembaga pemasaran yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa/fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan dan distribusi barang tetapi tidak berhak memiliki barang tersebut.

2.4      Saluran Pemasaran

      Menurut Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau pemakai industry.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dalam rangka proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen.
Suatu barang dapat berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai kepada konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang-barang yang ada.
      Jenis saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a.    Saluran distribusi langsung, Saluran ini merupakan saluran distribusi yang paling sederhana dan paling rendah yakni saluran distribusi dari produsen ke konsumen tanpa menggunakan perantara. Disini produsen dapat menjual barangnya melalui pos atau mendangi langsung rumah konsumen, saluran ini bisa juga diberi istilah saluran nol tingkat (zero stage chanel).

b.    Saluran disrtibusi yang menggunakan satu perantara yakni melibatkan produsen dan pengecer. Disini pengecer besar langsung membeli barang kepada produsen, kemudian menjualnya langsung kepada konsumen. Saluran ini biasa disebut dengan saluran satu tingkat (one stage chanel).

c.    Saluran distribusi yang menggunakan dua kelompok pedagang besar dan pengecer, saluran distrinusi ini merupakan saluran yang banyak dipakai oleh produsen. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar dan pembelian oleh konsumen hanya dilayani oleh pengecer saja. Saluran distribusi semacam ini disebut juga saluran distribusi dua tingkat (two stage chanel).

d.    Saluran distribusi yang menggunakan tiga pedagang perantara. Dalam hal ini produsen memilih agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada took-toko kecil. Saluran distribusi seperti ini dikenal juga dengan istilah saluran distribusi tiga tingkat (three stage chanel), Philip Kotler (1996).


      Berikut ini merupapakan gambar saluran distribusi dari produsen sampai konsumen akhir berdasarkan data diatas :






Text Box: Konsumen Akhir                                            Zero Level Channel

Text Box: Konsumen Akhir

Text Box: PengecerText Box: Produsen                                   One Level Channel
                            
Text Box: Konsumen Akhir

Text Box: Pedagang Besar                                     Two Level Channel
 

                               
                                                      
Text Box: Pedagang Besar

Text Box: Konsumen Akhir

Text Box: Pengecer

Text Box: Agen                                             Three Level Channel      
 


Gambar 2.1 Saluran Distribusi Dari Produsen Sampai ke Konsumen Akhir
2.5      Pengertian Kompetitor
      Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing suatu perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk yang sama atau memiliki produk yang mirip, Kasmir (2006).
      Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus-menerus kita pantau adalah produk pesaing, baik mutu kemasan, label, atau lainnya.Kita bandingkan kelebihan produk yang dimiliki pesaing berikut kelemahan yang dimilikinya dengan produk kita. Di samping itu, pengusaha juga harus mampu menangkap peluang yang ada di pasar sebelum ditangkap pesaing. Seorang pengusaha diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang baru. Namun, pengusaha juga harus waspada terhadap setiap ancaman yang ada sekarang dan di masa yang akan datang. Ancaman yang dilakukan pesaing dapat secara langsung menyerang kita atau secara pelan-pelan, Kasmir dan Jafar (2004).

III.           METODE DAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI
3.1      Tempat Pelaksanaan
      Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di UD Uber Jaya Desa Batang – batang Daya Kabupaten Sumenep dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam Pemasarannya, manghimpun Informasi, dan mencatat hasil yang berkaitan dengan pemasaran Makanan Ringan.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Produksi UD. Uber Jaya Kecamatan Batang-Batang
                      Sumenep
3.2      Waktu Pelaksanaan
      Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di UD Uber Jaya Desa Batang – batang Daya Kabupaten Sumenep, penulis melakukan Kuliah Kerja Profesi 20 Januari sampai 2 Februari 2014.


3.3      Metode Pelaksanaan
      Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) Mahasiswa mengikuti kegiatan kerja di UD Uber Jaya Desa Batang – batang Daya Kabupaten Sumenep agar mahasiswa mampu memahami dan mampu menerapkan semua kegiatan yang dilakukan Home Industri tersebut di dunia kerja. Metode ini dilaksanakan dengan langkah – langkah berikut:
1.    Observasi
     Observasi atau pengamatan secara langsung dilapangan pada saat kegiatan pemasaran dilakukan langsung dilapangan.
2.    Wawancara / Interview
     Wawancara langsung dengan pihak – pihak yang berkaitan pemasaran, dan hal – hal yang belum dimengerti untuk menggali informasi lebih banyak.
3.    Praktek Kerja
     Terlibat langsung dalam proses dan kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran yang dilakukan UD. Uber Jaya.
3.4      Metode Pengumpulan Data
      Data yang diperlukan dalam Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ( KKP ) ini meliputi dua jenis data primer dan data skunder.
1.    Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang bersangkutan yaitu pengelola UD Uber Jaya melalui wawancara langsung dan praktek kerja yang dilakukan di UD. Uber Jaya.
2.    Data Skunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka yang berasal dari dokumen pribadi, arsip, ataupun data resmi dari perusahaan yang terkait.

3.5      Metode Penyajian Data
     Metode penyajian data yang akan disajikan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini yaitu dengan metode deskriptif.
















IV.          GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN  
4.1      Sejarah UD. Uber Jaya
      UD. Uber Jaya merupakan usaha produksi makanan ringan yang berbasis tepung terigu. Pada tahun 1983, Bapak Nawawi dan Ibu Murayap memulai usahanya dengan membuat Keripik Pangsit dengan modal yang tergolong kecil dan peralatan produksi yang sederhana.   Proses pemasaranpun dilakukan dengan menggunakan sepeda ontel yang merupakan hadiah perkawinan Bapak Nawawi dan Ibu Murayap yang diberikan oleh keluarga besar bapak Nawawi. Setiap hari bapak Nawawi menjajalkan Keripik pangsitnya di desa – desa sekitar kecamatan batang – batang. Tapi dengan berjalannya waktu ternyata masyarakat sekitar lingkungannya makanan ringan Keripik pangsit tersebut, sehingga bapak Nawawi mengembangkan usahanya dengan meminjam modal kepada keluarga besarnya.
      Usaha Keripik pangsit terus semakin meningkat yang akhirnya Bapak Nawawi menambah produknya dengan membuat 2 produk baru yaitu Keripik stik manis dan pilus khas daerah batang – batang yang dikenal dengan sebutan “Ladrang”.
      Pada tahun 2007, usaha Bapak Nawawi mulai berkembang pesat karena produknya sudah mampu menembus pasaran ke berbagai desa dan kecamatan lain yng ada di Sumenep. Pada saat itu UD. Uber Jaya sudah mampu menyerap 21 tenaga kerja.
      Selain itu, pada tahun 2008, Usaha tersebut sudah memiliki surat perijinan yang resmi dari Departemen Kesehatan dan Dinas Perdagangan Sumenep. Pada tahun inilah usaha bapak Nawawi semakin meningkat karena proses pemasarannya sudah dilakukan dengan menggunakan 2 sepeda motor dan 1 buah pick up dan produknya juga diberbagai kota yang ada di Madura bahkan sudah mampu menembus pasar Surabaya dan Pasuruan.
4.2   Lokasi UD. Uber Jaya
      UD. Uber Jaya merupakan salah satu usaha makanan ringan yang ada di desa Batang – Batang Daya yang berlokasi di Dusun Taroman.
      Lokasinya sangat strategis karena tepat di   pinggir jalan raya dan UD. Uber jaya ini bersebalahan dengan rumah pemiliknya. Dengan lokasi seperti ini dalam beberapa hal terutama tenaga kerja yang diambil dari lingkungan sekitar daerah tersebut.
4.3   Bidang Usaha
      UD. Uber Jaya ini bergerak dibidang industri rumah tangga Keripik pangsit dan produk lainnya yaitu Keripik stik manis dan pilus asin.
      Akivitas UD. Uber Jaya ini dilakukan setiap hari untuk memproduksi makanan ringan, yang meliputi :
1.    Keripik Pangsit
2.    Keripik Stik Manis
3.    Pilus asin
Gambar 4.1 Produk – produk UD. Uber jaya
      Secara keseluruhan daerah Batang – batang sudah mengenal produk – produk UD. Uber Jaya tersebut dan daerah di luar Batang – batang pun juga sudah mengenal, apalagi pendistribusiannya sudah sampai keluar kota.
4.4   Ketenagakerjaan UD. Uber Jaya
      Ketenagakerjaan merupakan salah satu komponen yang apling penting dalam keberhasilan suatu perusahaan atau Home Industri. Untuk ketenagakerjaan di UD. Uber Jaya diambil dari lingkungan sekitar daerah tersebut yang kebanyakan adalah kerabat dekat dari keluarga besar Pak Nawawi dan Bu Murayap karena bisa dipercaya dan memberikan pendapatan bagi ibu-ibu yang tidak mempunayi pekerjaan atau menganggur.
Tabel 4.1  Jumlah Tenaga Kerja Makanan Ringan di UD. Uber Jaya di Desa Batang-Batang Daya, Kabupaten Sumenep

Bagian
Jenis Kelamin
Jumlah ( Orang )
Penggoreng
Perempuan
2
Pembuat Adonan
Perempuan
7
Pengemas
Perempuan
6
Penyablon
Laki-laki
2
Sales
Laki-laki
4
Total
21
Sumber : UD. Uber Jaya
      Keseluruhan tenaga kerja berjumlah 21 orang yang rata-rata merupakan kerabat dekat pemilik usaha. Rata-rata tenaga kerja disini tingkat tingkat pendidikannya lulusan dari SD tapi yang paling penting dan utama adalah keterampilan. UD. Uber Jaya hanya memiliki seorang tenaga kerja laki-laki lulusan SMA yang bertugas memasarkan dan mencatat semua transaksi yang dilakukan setiap harinya.
     Tenaga perempuan ditugaskan bagian produksi karena tenaga kerja perempuan lebih terampil dan telaten dalam proses pengolahan bahan baku menjadi produk siap jual. Untuk dibidang penyablonan UD. Uber Jaya menggunakan tenaga kerja laki-laki karena lebih kreatif dalam membuat desain-desain produk. Sedangkan untuk sales UD. Uber Jaya menggunakan tenaga kerja laki-laki yang mampu bekerja keras karena tugas pokok dari sales ini adalah melakukan pengiriman produk ke toko grosir, pengecer maupun konsumen akhir, selain itu juga harus mencari informasi-informasi tentang peluang pasar.



V.HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1   Pemasaran Produk Makanan Ringan UD. Uber Jaya
      Semua perusahaan atau Home Industri pasti akan memasarkan produknya untuk memenuhi permintaan konsumen. Pemasaran mempunyai peranan penting dalam usaha apapun, sehingga dengan pemasaran yang tepat maka produk yang akan ditawarkan akan tepat sasaran seperti yang diinginkan dari pihak perusahaan atau Home Industri sehingga akan memberikan manfaat bagi pemilik, pekerja dan konsumen.
      Pemasaran yang dilakukan UD. Uber Jaya yaitu dengan menitipkan produknya di toko-toko / warung-warung kecil dan toko grosir dan disalurkan ke luar kota dan menunggu konsumen membeli langsung ke lokasi produksi.
5.2   Macam-macam Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan UD. Uber Jaya
      Fungsi-fungsi pemasaran merupakan suatu kegiatan yang harus dijalankan oleh setiap perusahaan atau Home Industri. Setiap perusahaan pasti menjalankan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini juga terjadi pada UD. Uber Jaya. Fungsi – fungsi pemasaran yang dijalankan UD. UberJaya antara lain :









Tabel 5.1 Macam-macam Fungsi Pemasaran Yang Dilakukan UD. Uber JayaDesa Batang-batang Daya, Kabupaten Sumenep

NO.
Fungsi Pemasaran
Pelaksanaan
1
Fungsi Pertukaran


a.    Fungsi Pembelian
ü  

b.    Fungsi Penjualan
ü  
2
Fungsi Fisik


a.    Fungsi pengangkutan
ü  

b.    Fungsi Penyimpanan
ü  

c.    Fungsi Pengolahan
ü  
3
Fungsi Fasilitas


a.    Fungsi Standarisasi/ Grading
ü  

b.    Fungsi Pembiayaan
ü  

c.    Fungsi Penanggungan Resiko
ü  

d.    Fungsi Informasi Pasar
ü  

e.    Fungsi Pengemasan
ü  
Sumber : UD. Uber Jaya
5.2.1    Fungsi Pembelian
      Pembelian (buying), merupakan salah satu fungsi yang dianggap paling penting dan berpengaruh pada unit-unit operasi yang ada pada setiap perusahaan atau Home Industri. Pada banyak perusahaan, fungsi pembelian merupakan awal dari sebuah proses Bisnis. Dengan tujuan memenuhi permintaan konsumen, perusahaan harus melakukan pembelian sesuai dengan pesanan konsumen, untuk mengumpulkan atau memproduksi produk-produk perusahaan. Pembelian merupakan proses untuk mendapatkan bahan baku, komponen dan layanan. Aspek-aspek utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelian adalah macam, jumlah, waktu, tempat dan sifat pembelian. Semua aspek-aspek tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan penawaran.
      Pembelian yang dilakukan oleh UD. Uber Jaya merupakan Aktivitas rutin setiap 2 minggu sekali untuk mendapatkan stok bahan baku tepung sebagai persediaan habis untuk memproduksi. Bahan Baku tersebut diperoleh dari Bumi Sumekar-Sumenep ± 45 km dari Desa Batang-batang Daya. Jumlah pembelian bahan baku tiap 2 minggunya sebanyak 2.450 kg tepung terigu dengan harga Rp. 160.000,- per 25 kg, jadi biaya total pembelian bahan baku tepung 2.450 kg sebesar Rp. 15.190.000,-. Untuk menciptakan produk yang memiliki cita rasa yang khas dan gurih, UD. Uber Jaya harus memilih tepung yang berkualitas tinggi.
Gambar 5.1 Bahan Baku Utama Tepung Terigu  Yang Digunakan UD. Uber jaya
      Pada proses pembelian bahan baku pengusaha cukup menghubungi produsen tepung terigu yang menjadi langganannya. Tepung terigu yang dipesan akan langsung dikirim alamat pengusaha dengan tambahan Rp. 50.000 tiap kali pengiriman. Total biaya yang dikeluarkan dalam pembelkian bahan baku sebesar Rp. 15.240.000,-.
5.2.2      Fungsi Pengolahan
      Fungsi Pengolahan adalah suatu kegitan strategis yang dilakukan untuk menambah nilai dalam mata rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Proses Pengolahan dilakukan dengan cara merubah bentuk dari satu jenis produk menjadi bentuk yang lain sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga akan meningkatkan Harga dan nilai tambah.
Tabel. 5.2 Biaya Pengolahan Makanan Ringan di UD. Uber Jaya Desa
                  Batang-batang Daya, Sumenep Selama 2 Minggu

No
Jenis Biaya
Jumlah Barang
Harga Satuan (Rp)
Total Biaya (Rp)
1
Bawang Putih ( Kg )
140
24.000
3.360.000
2
Bawang Merah ( kg )
42
28.500
1.197.000
3
Bawang Daun ( Kg )
14
7.500
105.000
4
Garam ( Kg )
20
4.500
90.000
5
Minyak Goreng (Liter)
70
13.500
945.000
6
Kayu Bakar ( Pick up)
2
450.000
900.000
7
Plastik ( Bungkus )
84
15.000
1.260.000
8
Tenaga Kerja ( orang)
17 orang x 14 Hari
30.000
7.140.000
Jumlah
14.997.000
Sumber : UD. Uber Jaya
      Dari tabel 5.2 biaya pengeluaran operasional pengolahan Makanan Ringan sebanyak Rp 14.997.000,-. Biaya paling banyak dikeluarkan yaitu pada biaya tenaga kerja karena semua yang dikerjakan dalam produksi keripik pangsit adalah tenaga manusia. Dalam pengerjaannya pengusaha mempekerjakan 17 tenaga kerja yang dibayar harian yakni 7 orang yang bertugas membuat adonan, 2 orang yang bertugas menggoreng, 6 orang yang bertugas meng-Grading dan pengemasan dan 2 orang yang bertugas menyablon kemasan.
Gambar 5.2 Bahan Baku Tambahan untuk Pengolahan Makanan Ringan
      Dalam proses pengolahan bahan baku utama menjadi produk siap jual dibutuhkan bernagai bahan baku tambahan untuk menciptakan cita rasa yang khas dan guruh. Salah satunya adalah bumbu-bumbu untuk menyedapkan rasa makanan ringan yang akan diproduksi. Contohnya bawang putih, bawang merah, bawang daun dan garam. Dengan kombinasi yang baik bermacam-macam bahan baku tambahan tersebut akan mampu menciptakan cita rasa yang khas terhadap produk olahan makanan ringan.








Tabel 5.3  Biaya Penyusutan Alat - alat Pengolahan Makanan Ringan di UD. Uber Jaya Desa Batang-batang Daya, Sumenep Selama 2 Minggu
No
Nama Alat
Jumlah alat
Harga Satuan (Rp)
Umur Teknis (Tahun)
Nilai Sisa
Harga Total / 2 minggu
1
Wajan Besar
5
400.000
5
20.000
17.150
2
Serok
4
17.000
3
2.000
896
3
Tungku
2
200.000
2
0
9.030
4
Bak
10
25.000
5
2.000
2.072
5
Alat Ulekan
2
200.000
15
0
1.204
6
Tampah
14
7.000
2
0
2.212
7
1 Set Rol Kayu + Pisau
8
25.000
4
0
2.254
8
Meja
6
50.000
4
0
2.702
9
Alat Pengemas / Packaging
5
300.000
5
50.000
11.284
10
Mesin Sablon Manual
2
400.000
5
50.000
6.314
Jumlah

55.118
Sumber : UD. Uber Jaya
      Dari tabel 5.3 biaya penyusutan alat – alat yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan Makanan Ringan sebesar Rp. 55.118,-. Dengan adanya bantuan alat – alat tersebut akan mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan makanan ringan.
5.2.3      Fungsi Standarisasi
      Pemilihan (grading), adalah penetapan suatu produk kedalam kelompok yang memenuhi ciri-ciri yang dianggap sama. Fungsi pemasaran ini berperan dalam penetapan harga suatu produk. Dengan adanya pemilihan kita akan dapat mengkategorikan produk kedalam kualitas rendah, sedang dan tinggi.
      Pemilihan (grading) yang dilakukan oleh UD. Uber Jaya adalah melakukan pemilihan bahan baku tepung yang menjadi bahan utama pembuatan produk-produknya, tepung yang dipilih adalah tepung tepung yang berkualitas tinggi supaya mampu menciptakan produk yang memiliki cita rasa yang khas dan gurih dibandingkan dengan produk makanan ringan perusahaan pesaing. Selain itu, juga melakukan pemisahan produk yang gosong dengan yang baik. Dalam satu kali proses produksi UD. Uber Jaya berhasil memisahkan keripik pangsit yang gosong ± 400 gram. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketilitian pengolahan keripik pangsit yang dilakukan cukup baik sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam proses produksi.
5.2.4      Fungsi Pengemasan
      Pengemasan (packing), fungsi pemasaran ini mempunyai pengaruh penting terhadap kelancaran mengalirnya suatu barang pada saluran distribusi, terlebih bila pengemasan itu memenuhi syarat, seperti : menarik, dapat melindungi barang yang dikemas, praktis untuk berbagai kebutuhan, serta tidak begitu besar pengaruhnya terhadap harga pokok penjualan produk tersebut.
Gambar 5.3 Proses Pengemasan Produk Keripik Pangsit
      Proses pengemasan yang dilakukan cukup baik karena proses desain dan pengerjaan kemasannya dilakukan sendiri dengan alat-alat modern seperti mesin sablon dan mesin packaging. Desain produknya masih sederhana dan hanya menggunakan 1 warna untuk meminimalkan biaya pengemasannya. Pada depan kemasan terdapat gambar kapar klasik dan tulisan Camilan Renyah dengan harapan produknya mampu menjadi makanan ringan yang disukai oleh masyarakat indonesia bahkan ke luar negeri seperti kapal klasik yang mampu berlayar keliling dunia.

5.2.5      Fungsi Pengangkutan
      Pengangkutan (tansport) berarti bergeraknya atau perpindahan barang-barang dari tempat produksi atau tempat penjualan ke tempat-tempat dimana barang-barang tersebut akan dipakai. Dengan demikian fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Apabila pengangkutan ini dilakukan tepat waktunya maka fungsi ini akan menciptakan kegunaan waktu atas barang dagangan.
Gambar 5.4 Pick Up Yang Digunakan Dalam Pengiriman Produk
      Pengangkutan ini sangat penting dalam pemasaran Keripik pangsit dan porduk lainnya di UD. Uber Jaya. Pengangkutan yang dilakukan oleh UD. Uber Jaya adalah apabila barang-barang disalurkan keluar desa ataupun keluar kota, seperti produk yang disalurkan ke toko-toko yang ada di Sumenep tiap harinya UD. Uber Jaya mampu mengirim 20 pcs yang tiap-tiap pcs nya berisi 20 bungkus. Sedangkan pengangkutan keluar kota dilakukan 15 hari sekali, tiap kali pengangkutan UD. Uber Jaya mampu mengirim lebih dari 150 pcs. Untuk daerah di luar kota Sumenep pengusaha menetapkan harga yang lebih mahal, jika di kota Sumenep harga perbungkusnya Rp.4.000,- maka di luar kota dipatok seharga Rp. 5.000,-. Biaya pengangkutan tiap kali pengiriman untuk diluar daerah ± Rp. 325.000,-.
Gamabar 5.5 Peta Distribusi Produk UD. Uber Jaya di Kabupaten Sumenep
     Dari gambar 5.5 Pendistribusian produk UD. Uber Jaya di Kabupaten Sumenep sebanyak 61.62 % yang terbagi dari 7 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Sumenep sebanyak 13.48 %, Kecamatan Batang-Batang sebanyak 9.53 %, Kecamatan Dungkek sebanyak 9.53 %, Kecamatan Gapura 9.07 %, Kecamatan Batu Putih sebanyak 8.13 %, Kecamatan Batuan ( Wisata Asta Tinggi ) sebanyak 8.13 % dan Kecamatan Kalianget sebanyak 7.21 %. Proses pendistribusian di Kabupaten Sumenep dilakukan setiap hari oleh para sales UD. Uber Jaya dengan menggunakan Sepeda motor.
Gambar 5.6 Peta Distribusi Produk UD. Uber Jaya di kabupaten Pamekasan
     Dari gambar 5.6 Pendistribusian produk UD. Uber Jaya di Kabupaten Pamekasan sebanyak 18.60 % yang terbagi dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Pamekasan sebanyak 6.98%, Kecamatan Larangan sebanyak 2.32 %, Kecamatan Tlanakan sebanyak 2.32 %, dan Perbatasan Kecamatan Camplong 6.98 %. Proses pendistribusian di Kabupaten Pamekasan dilakukan setiap dua minggu sekali oleh para sales UD. Uber Jaya dengan menggunakan mobil Pick Up.
Gambar 5.7 Peta Distribusi Produk UD. Uber Jaya di Kabupaten Sampang

     Dari gambar 5.7 Pendistribusian produk UD. Uber Jaya di Kabupaten Sampang sebanyak 16.28 % yang terbagi dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Sampang sebanyak 5.82 %, Kecamatan Darmatanjung sebanyak 2.32 %, Kecamatan Torjun sebanyak 2.32 %, Kecamatan Jrengik 3.50 %, dan Kecamatan Lumair sebanyak 2.32 %. Proses pendistribusian di Kabupaten Sampang dilakukan setiap dua minggu sekali oleh para sales UD. Uber Jaya dengan menggunakan mobil Pick Up.






Tabel 5.4 Biaya Transportasi Pengiriman Produk UD. Uber Jaya Desa Batang-batang Daya Kabupaten Sumenep per 2 minggu
No
Jenis Biaya
Jumlah Barang
Harga Satuan (Rp)
Total Biaya (Rp)
1
Penyusutan Mobil Pick up
1
130.410
210.742
2
Penyusutan Sepeda Motor
2
15.337
108.374
3
Bensin Pick Up
50
6.500
325.000
4
Bensin Sepeda Motor
140
6.500
910.000
5
Tenaga Sales
4 Orang x 14 Hari
40.000
2.240.000
Jumlah
3.794.116

      Pada tabel 5.4 total biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman produk ke toko grosir, pengecer ataupun ke konsumen akhir adalah sebesar Rp. 3.794.116,-. Biaya yang paling besar adalah untuk biaya tenaga kerja sales yaitu sebesar Rp. 2.240.000,- karena tanpa adanya tenaga kerja sales produk tidak akan sampai ke tangan toko grosir, pengecer ataupun konsumen akhir meskipun fasilitas-fasilitasnya sudah ada karena mesin-mesin masih membutuhkan manusia untuk menjalankannya.
5.2.6      Fungsi Informasi Pasar
      Salah satu kunci kemajuan suatu perusahaan atau bisnis adalah kemampuan memanfaatkan informasi pasar. Fungsi Informasi Pasar yang dilakukan UD. Uber Jaya mencakup tindakan-tindakan seperti berikut :
a.    Pengumpulan Informasi
b.    Komunikasi
c.    Penafsiran
d.    Pengambilan keputusan
     Kegiatan pengumpulan Informasi, fakta-fakta dan gejala-gejala yang timbul disekitar arus barang dimasyarakat secara reguler (tentang harga-harga, jumlah produk yang sama yang beredar di pasar-pasar pengumpul di pedesaan, pasar-pasar induk dan pasar-pasar eceran. Selain itu fungsi informasi pasar yang dilakukan di UD. Uber Jaya adalah mengumpulkan informasi tentang permintaan prodruknya, mencatat pasar yang paling cepat menjual produknya ke konsumen akhir sehingga UD. Uber Jaya dapat menambah kuantitas pengiriman produk ke pasar tersebut.
5.2.7    Fungsi Penanggungan Resiko
      Dalam setiap usaha tidak terlepas dari resiko, begitu pula yang terjadi pada pemasaran Keripik pangsit di Batang-batang Daya, kecamatan Batang-batang, Sumenep. Ada dua jenis resiko yang harus di tanggung oleh UD. Uber Jaya yaitu resiko produk dan resiko Human Error. Salah satu contoh resiko produk adalah resiko rusaknya produk ketangan konsumen seperti proses pengemasan yang kurang baik sehingga akan menyebabkan kemasan rusak dan mempengaruhi tingkat kegurihan keripik dan selera masyarakat yang tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan. Sedangkan Human Error adalah semua kesempatan dimana rangkaian aktivitas mental atau fisik yang direncanakan oleh manusia tidak berjalan seperti yang diharapkan sebagaimana mestinya, sehingga gagal untuk mencapai hasil yang diharapkan. Salah satu contoh yang pernah terjadi di UD. Uber Jaya adalah adanya keterlambatan dalam pengiriman, tenaga kerja pengemas yang teliti yang menyebabkan proses pengemasan yang kurang baik.
Kesalahan manusia tersebut dipengaruhi oleh :
a.    Pengetahuan tenaga kerja yang kurang memadai karena pendidikan rata-rata tenaga kerjanya adalah lulusan SD.
b.    Kurangnya pendidikan dan Pelatihan.
c.    Kurangnya wibawa dalam mengambil keputusan karena tenaga kerja yang ada di UD. Uber Jaya adalah kerabat dekat pemilik Usaha.
d.    Ketidaktahuan, kelalaian, dan kecerobohan.
e.    Kurangnya kemampuan berkomunikasi.
5.2.8    Fungsi Penjualan
      Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan usaha dagang yang dilakukan oleh perusahaan ataupun Home Industri. Fungsi penjualan yang dilakukan UD. Uber Jaya adalah menunggu agen – agen / toko – toko grosir memesan produknya melalui telepon untuk membeli tetapi Home UD. Uber Jaya ini sudah mempunyai toko – toko grosir yang menjadi pelanggan tetapnya sehingga tiap 15 hari UD. Uber Jaya melakukan pengiriman ke toko – toko grosir diluar kota sumenep yang menjadi langganannya. Selain itu UD. Uber Jaya juga menwarkan dan menitipkan ke toko – toko kecil yang ada di kabupaten sumenep.








Tabel 5.5 Jumlah Rata-rata Penjualan Makanan Ringan di UD. Uber Jaya di Desa Batang Batang Daya Sumenep Selama 2 minggu.
No
Macam-macam produk
Tempat Penjualan
Harga (Rp)
Jumlah (pacs)
Nilai Penjualan
(Rp)
1
Keripik Pangsit
Sumenep
80.000
168
13.440.000
Pamekasan
100.000
32
3.200.000
Sampang
100.000
30
3.000.000
2
Keripik Stik Manis
Sumenep
80.000
56
4.800.000
Pamekasan
100.000
24
2.400.000
Sampang
100.000
20
2.000.000
3
Pilus asin
Sumenep
80.000
56
4.480.000
Pamekasan
100.000
24
2.400.000
Sampang
100.000
20
2.0000.000
Jumlah
37.400.000
Ket : 1 pacs = 20 Bungkus 
      Pada tabel 5.5 diketahui bahwa omset UD. Uber Jaya mencapai Rp. 37.400.000 per 2 minggu. Jika pengusaha menjual produknya keluar kota sumenep maka akan mendapatkan keuntungan Rp. 20.000 per pacs karena pengusaha mendapatkan keuntungan guna tempat. Selain itu di kota luar Sumenep tidak ada pesaing yang memproduksi produk yang sama sehingga UD. Uber Jaya dapat leluasa menetapkan harga produknya tanpa adanya tenakan dari pihak pesaing.
      Penentuan harga produk diperoleh dari semua biaya pengeluaran dan informasi pasar, jika harga bahan baku sulit dan harga bahan bakunya naik maka harga Keripik pangsit tetap tetapi volume Keripiknya akan dikurangi sedikit supaya masyarakat masih bisa membeli produk tersebut dengan harga terjangkau.n Produk yang paling disukai masyarakat rata-rata adalah keripik pangsit karena rasanya khas dan lebih gurih.
      Untuk pembayaran produk-produk pihak pembeli (pedagang pengepul) dengan pihak penjual (UD. Uber Jaya) yaitu dilakukan secara tidak tunai (kredit), pedagang mengambil barang terlebih dahulu dan membayar uang muka separuh harga barang yang dibeli jika barang itu sudah habis maka pembayaran dilakukan baik secara langsung maupun dengan menggunakan rekening bank, ini dikhususkan kepada pedagang pengepul yang diluar kota. Jadi kedua pihak melakukan perjanjian sebelum kedua belah pihak melakukan transaksi jual-beli. Sistem perjanjian sebelum transaksi ini sangatlah baik dan efisien karena tidak memberatkan kedua belah pihak.
      Pendapatan Pengusaha UD. Uber Jaya setiap 2 minggunya bisa dihitung sebagai berikut :
Tabel 5.6 Pendapatan UD. Uber Jaya di Desa Batang-batang Daya Kabupaten Sumenep selama 2 minggu
No.
Uraian
Nilai Biaya (Rp)
1
Penerimaan (TP)
37.400.000
2
Biaya Produksi
a.    Bahan Baku
b.    Pengolahan
c.    Penyusutan Alat
d.    Pengiriman
Total Biaya Produksi (TC)

15.240.000
14.997.000
55.118
3.794.116
34.086.234
3
Keuntungan ( = TP – TC)
3.314.766
Sumber : UD. Uber Jaya
      Pada tabel 5.6 diketahui bahwa pendapatan UD. Uber Jaya sebesar Rp. 3.314.766,-. Nilai tersebut diperoleh dari perhitungan Penerimaan dikurangi  semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ketiga produk makanan ringan UD. Uber Jaya dalam jangka waktu 2 minggu.
5.2.9      Fungsi Pembiayaan
      Pembiayaan merupakan pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga untuk melakukan aktifitas usahanya, mulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan sampai pemasaran suatu produk.
      UD. Uber Jaya melakukan pendaan mulai dari pembelian bahan baku tepung terigu yang dilakukan selama 2 minggu, pembiayaan pembelian alat-alat produksi, pembiayaan pengolahan tepung menjadi produk siap konsumsi dan pembiayaan distribusi produk sampai ke konsumen akhir.
5.2.10   Fungsi Penyimpanan
      Fungsi Penyimpanan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat berpengaruh terutama untuk menjamin tersedianya barang pada waktu dan tempat yang dibutuhkan, serta mengurangi fluktuasi harga yang berlebihan.
Gambar 5.8 Ruang Penyimpanan produk Keripik Pangsit
      UD. Uber Jaya melakukan penyimpanan produknya untuk menjaga produk supaya pada saat ada permintaan mendadak tidak kehabisan stok. Ruangan penyimpanan yang ada di UD. Uber Jaya Masih kecil dan sempit karena ruangannya dijadikan satu dengan ruang pengemasan.  Selama 14  hari UD.uber jaya mampu menyimpan 130 pacs produk atau setara dengan 2.600 bungkus produk makanan ringan. Penyimpanan tersebut dilakukan sebagai persediaan untuk pengiriman ke daerah luar kota Sumenep seperti Pamekasan dan Sampang yang dilakukan selama 14 hari sekali. Dengan melakukan penyimpanan perusahaan mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp. 1.000,- perbungkusnya.
5.3   Lembaga dan Saluran Pemasaran Produk UD. Uber Jaya
       Lembaga pemasaran adalah pihak yang menjalankan fungsi-fungsi pemasaran. Lembaga ini dapat terdiri dari perorangan atau pun kelompok. Di mana masing-masing lembaga pemasaran tersebut dapat menjalanjan salah satu atau pun beberapa tugas sekaligus.
      Dalam upaya pemasaran produknya UD. Uber Jaya bekerja sama dengan berbagai pihak yang membantu proses penyaluran produknya ketangan konsumen akhir.  Berikut adalah lembaga – lembaga pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam pemasaran produk – produk yang ada di UD. Uber Jaya.
1.    Produsen
       Produsen merupakan lembaga yang membuat dan menyalurkan produknya ke lembaga – lembaga lain. UD. Uber Jaya merupakan lembaga yang memproduk makanan ringan berkualitas sperti keripik pangsit, keripik stik manis dan pilus asin dan juga menyalurkan produknya ke lembaga – lembaga pemasaran lain seperti toko grosir dan pengecer.

2.    Toko Grosir
      Toko Grosir merupakan pedagang besar yang membeli barang dalam jumlah besar yang biasanya memperoleh barangnya langsung dari pabrik atau produksinya yang kemudian menjual lagi barangnya kepada pedagang lain atau pengecer dan tidak menjual langsung kepada konsumen.
UD. Uber Jaya melakukan kerjasama dengan berbagai toko – toko grosir yang ada di kabupaten Sumenep ataupaun diluar kabupaten sumenep. UD. Uber Jaya sudah bermitra ± 10 toko grosir yang ada di Madura. Salah satunya adalah toko grosir Anugrah yang terletak di Kabupaten sampang, setiap dua minggu sekali toko tersebut mengorder ± 10 pacs produk.
3.    Pedagang Pengecer
      Pedagang pengecer merupakan salah satu jenis pedagang perantara yang membeli produk dalam skala kecil dari toko grosir maupun langsung kepada produsen.
      Pedagang pengecer mempunyai peranan penting dalam menyalurkan produk-produk UD. Uber Jaya kepada konsumen akhir karena pedagang pengecer mampu menghimpun barang-barang yang diinginkan konsumen dari berbagai sumber dan tempat, sehingga memungkinkan konsumen untuk membeli beraneka ragam macam barang dalam jumlah kecil dengan harga yang layak , dan tempat yang terjangkau.
      Saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai kekonsumen atau pemakai industry. Berikut ini adalah gambar saluran pemasaran yang dilakukan UD. Uber Jaya.



               
                                 Zero Level Channel ( 1.16 % )


                             One Level Channel ( 23.26 % )
                                           
                                                
                              Two Level Channel ( 75.58 % )


Gambar 5.9 Saluran Pemasaran Produk Makanan Ringan UD. Uber Jaya Di   Desa Batang-batang Daya, Sumenep
1.    Saluran Tingkat Nol (Zero Level Channel)
      Saluran ini sering disebut juga saluran langsung karena dalam proses penyalurannya dilakukan tanpa melalului perantara. Jadi, penyaluran langsung dilakukan dari produsen ke konsumen. Dalam saluran ini konsumen bisa memesan lewat telepon jika masih didalam area desa Batang-batang Daya. Selain itu konsumen juga bisa datang langsung ke lokasi produksi produk-produk pertanian. Selama dua minggu produk yang dipasarkan UD. Uber Jaya melalu saluran ini sebanyak 1.16 % atau sebanyak 5 Pacs.
2.    Saluran Tingkat Satu (One Level Channel)
      Dalam saluran ini terdapat satu perantara penjualan. Dimana dalam pasar konsmen perantara sekaligus merupakan pengecer. Dalam usaha dagang, pengecer seringkali bertindak sebagai agen penjual atau makelar. Selama dua minggu produk yang dipasarkan UD. Uber Jaya melalu saluran ini sebanyak 34.88 % atau sebanyak 150 Pacs.

3.    Saluran Tingkat Dua (Two Level Channel)
      Dalam saluran ini terdapat dua perantara penjualan. Dalam pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar sekaligus pengecer. UD. Uber Jaya sudah mampu bermitra ± 10 toko grosir yang tersebar didalam dan diluar kabupaten Sumenep. Selama dua minggu produk yang dipasarkan UD. Uber Jaya melalu saluran ini sebanyak 63.96 % atau sebanyak 275 Pacs.
5.4  Kompetitor UD. Uber Jaya
      Kompetitor adalah orang / perusahaan yang memiliki usaha atau produk sejenis dengan yang kita miliki. Ada beberapa Home Industri yang berpotensi untuk bersaing dengan UD. Uber Jaya ini, baik yang menjadi kompetitor secara langsung maupun tidak langsung. Kompetitor Home Industri ini tidak terlalu banyak, salah satunya adalah Home industri Farida yang terletak di Jalan By Pass Kertasada. Namun produk – produk UD. Uber Jaya masih lebih unggul karena cita rasa dan harga yang ditetapkan relatif lebih murah dibanding dengan harga pesaingnya. Sedangkan untuk kompetitor tidak langsung adalah banyak Home Industri Makanan Ringan lainnya disekitar desa Batang-batang Daya.
5.5   Kendala Yang Dihadapi Oleh UD. Uber Jaya Di Desa Batang-batang Daya, Sumenep

a.    Alat-alat produksi yang digunakan masih sederhana dan kebanyakan dilakukan manual sehingga sulit untuk menambah produktifitas perharinya.
b.    Tidak menyediakan gudang penyimpanan, produk yang belum dikirim disimpan diruang produksi.
c.    Sering terjadi kenaikan harga bahan baku tambahan seperti kenaikan harga bawang putih dan bawang merah.
d.    Tidak pernah mengadakan promosi sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengenal produknya.
Cara Mengatasinya :
a.    Melakukan Kredit alat-alat produksi lebih modern ataupun mengajukan proposal bantuan alat-alat ke Dinas Perdagangan.
b.    Membangun Gudang baru untuk menyimpan produk agar ruang produksi tidak penuh dengan produk yang siap jual.
c.    Mengadakan kerjasama dengan petani-petani disekitar daerah batang-batang Daya agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibanding dengan membeli bahan baku tambahan dipasar yang letaknya jauh dari Desa.
d.    UD. Uber Jaya harus lebih gencar mengadakan promosi agar masyarakat bisa mengenal produk-produknya. Seperti dengan membuat blog tentang produk, harga produk dan informasi terbaru tentang UD. Uber Jaya.








VI.  SIMPULAN DAN SARAN
6.1  Simpulan
1.    Usaha dagang yang dilakukan UD. Uber Jaya merupkan usaha yang mampu bersaing dengan baik dan juga mampu memberikan keuntungan finansial yang cukup besar. Hal tersebut dipengaruhi oleh fungsi-fungsi pemasaran yang diterapkan dengan baik oleh pemilik usahanya. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan dalam usaha dagang tersebut antara lain fungsi penjualan, pembelian, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, standarisasi/grading, pengemasan, pembiayaan, penanggungan resiko, dan informasi pasar.
2.    Lembaga pemasarannya pun ada dua yaitu toko grosir dan pengecer yang mana produsen langsung menyalurkannya ke toko-toko grosir, dan pengecer yang kemudian disalurkan lagi ke konsumen akhir. Proses penyalurannya mengunakan 4 tenaga kerja yang menggunakan mobil pick up dan sepeda motor.
Saluran Pemasaran yang ada di UD. Uber Jaya tersebut adalah saluran tingkat nol yaitu dari produsen langsung ke konsumen, saluran tingkat satu yaitu dari Produsen-Pengecer-Konsumen Akhir, dan Saluran tingkat dua yaitu dari Produsen-Grosir-Pengecer-Konsumen Akhir. Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran tingkat nol karena dengan saluran tersebut dapat meminimalkan biaya pemasaran.
3.    Kendala-kendala yang dihadapi UD. Uber Jaya yaitu alat-alat produksi yang masih sederhana, gudang yang masih sempit, kenaikan harga bahan baku skunder, kurangnya promosi. Cara mengatasinya adalah melakukan kredit alat-alat produksi modern, membangun gudang baru, melakukan pembelian bahan baku skunder langsung dari tangan petan, dan melakukan promosi minimal lewat jejaring sosial.
6.2  Saran
      Saran-saran yang dapat diambil dalam pelaksanaaan Kuliah Kerja Profesi ini adalah :
1.    Diharapkan pemilik UD. Uber Jaya dapat meningkatkan lagi kegiatan produksinya dan menerapkan fungsi-fungsi pemasaran lebih baik lagi supaya bisa meminimalkan biaya produksi dan usahanya bisa berkembang lebih pesat lagi dan bisa jadi penghasilan keluarganya.
2.    Dalam melakukan Kuliah Kerja Profesi ini tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak kendala-kendala didalam mendapatkan informasi atau data-data karena untuk sejenis Usaha Dagang tersebut memang tidak didata secara rinci dan detail, maka daripada itu untuk memperoleh data dalam Kuliah Kerja Profesi ini kami Mahasiswa menyiasatinya dengan melkukan wawancara langsung dengan pemilik usaha dan para karyawannya.
     Untuk itu, kuliah kerja profesi selanjutnya yang mengambil tema pemasaran yang lebih di fokuskan pada fungsi-fungsi pemasaran ini sangat penting karena dengan pemasaran yang tepat maka produk akan sukse di pasaran. Dan untuk pihak UD. Uber Jaya data-data yang ada seharusnya dicatat secara detail suapaya bisa dijadikan acuan untuk produksi berikutnya sehingga akan mampu meminimalkan biaya-biaya produksinya lagi sehingga akan dapat memberikan keuntungan finansial yang lebih tinggi lagi.



DAFTAR PUSTAKA
Anonymus,2011. Usaha Bisnis Makanan Ringan “ Keripik Pangsit “.Dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27737/4/Chapter%20I.pdfdiunduh pada Kamis, 7 November 2013 jam 20.13.
Hadisaputro, 1997. Metode Riset Sosial. Mandar Maju. Bandung.
Kasmir.2006.Kewirausahaan Edisi 1. Penerbit:PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Kasmir dan Jafar, 2004.Studi kelayakan Bisnis.Edisi ke dua. Persada Media. Jakarta
Kotler, Philip and Gary Armstrong, 1996. Principle of Marketing. Seventh Edition. Prectice hall inc. Englewood cliffs. New Jersey.
Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Prenhalindo. Jakarta.
Limbong, W.H dan Sitorus, P. 1985. Handout Bahan Kuliah Pengantar TataniagaPertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Radiosunu, 1986. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. BPFE. Yogyakarta.
Stanton, William, J & Swasta B, 1998. Manajemen Pemasaran Modern, Cetakan keenam. Liberty. Yogyakarta.
Swastha, Basu. 1999. Azas – azas Marketing. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Swastha, Basu. 2002.  Manajemen Pemasaran. Edisi ke-2. Penerbit Liberty. Jakarta

                                                                                









Lampiran 1.
Gambar 1. Bahan Baku Utama Tepung Terigu
Gambar 2. Bahan Baku Tambahan
Lampiran 2
Gambar 3. Pembentukan Adonan Keripik Pangsit
Gambar 4. Proses Penggorengan Adonan Keripik Pangsit
Lampiran 3.
Gambar 5. Keripik Pangsit Setelah Digoreng
Gambar 6. Penyablonan Kemasan Keripik Pangsit
Lampiran 4.
Gambar 7. Proses Pengemasan Keripik Pangsit

Gambar 8. Produk Keripik Pangsit Setelah Selesai Dikemas

1 komentar:

  1. How to make a diamond-shaped tipster's tipster's tipster?
    In a ford edge titanium 2021 sentence, an answer to a question like: Do you have a good track record on titanium chords a successful tipster? 1 titanium plumbing answer: For many people, the best titanium hammers way to start is with finding 슬롯 가입 머니 some sort of high quality tipster.

    BalasHapus